Monday, January 12, 2009

Pangsa Pasar Kakao Indonesia di Kancah Perkakaoan Dunia

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Disamping itu kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Pada tahun 2002, perkebunan kakao telah menyediakan lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi sekitar 900 ribu kepala keluarga petani yang sebagian besar berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI) serta memberikan sumbangan devisa terbesar ke tiga sub sektor perkebunan setelah karet dan kelapa sawit dengan nilai sebesar US $ 701 juta.

Perkebunan kakao Indonesia mengalami perkembangan pesat sejak awal tahun 1980-an dan pada tahun 2002, areal perkebunan kakao Indonesia tercatat seluas 914.051 ha dimana sebagian besar (87,4%) dikelola oleh rakyat dan selebihnya 6,0% perkebunan besar negara serta 6,7% perkebunan besar swasta. Jenis tanaman kakao yang diusahakan sebagian besar adalah jenis kakao lindak dengan sentra produksi utama adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Disamping itu juga diusahakan jenis kakao mulia oleh perkebunan besar negara di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Keberhasilan perluasan areal tersebut telah memberikan hasil nyata bagi peningkatan pangsa pasar kakao Indonesia di kancah perkakaoan dunia. Indonesia berhasil menempatkan diri sebagai produsen kakao terbesar kedua dunia setelah Pantai Gading (Cote d’Ivoire) pada tahun 2002, walaupun kembali tergeser ke posisi ketiga oleh Ghana pada tahun 2003. Tergesernya posisi Indonesia tersebut salah satunya disebabkan oleh makin mengganasnya serangan hama PBK. Di samping itu, perkakaoan Indonesia dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain: mutu produk yang masih rendah dan masih belum optimalnya pengembangan produk hilir kakao. Hal ini menjadi suatu tantangan sekaligus peluang bagi para investor untuk mengembangkan usaha dan meraih nilai tambah yang lebih besar dari agribisnis kakao.Indonesia sebenarnya berpotensi untuk menjadi produsen utama kakao dunia, apabila berbagai permasalahan utama yang dihadapi perkebunan kakao dapat diatasi dan agribisnis kakao dikembangkan dan dikelola secara baik. Indonesia masih memiliki lahan potensial yang cukup besar untuk pengembangan kakao yaitu lebih dari 6,2 juta ha terutama di Irian Jaya, Kalimantan Timur, Sulawesi Tangah Maluku dan Sulawesi Tenggara. Disamping itu kebun yang telah di bangun masih berpeluang untuk ditingkatkan produktivitasnya karena produktivitas rata-rata saat ini kurang dari 50% potensinya. Di sisi lain situasi perkakaoan dunia beberapa tahun terakhir sering mengalami defisit, sehingga harga kakao dunia stabil pada tingkat yang tinggi. Kondisi ini merupakan suatu peluang yang baik untuk segera dimanfaatkan. Upaya peningkatan produksi kakao mempunyai arti yang stratigis karena pasar ekspor biji kakao Indonesia masih sangat terbuka dan pasar domestik masih belum tergarap.

Dengan kondisi harga kakao dunia yang relatif stabil dan cukup tinggi maka perluasan areal perkebunan kakao Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut dan hal ini perlu mendapat dukungan agar kebun yang berhasil dibangun dapat memberikan produktivitas yang tinggi. Melalui berbagai upaya perbaikan dan perluasan maka areal perkebunan kakao Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 1,1 juta ha dan diharapkan mampu menghasilkan produksi 730 ribu ton/tahun biji kakao. Pada tahun 2025, sasaran untuk menjadi produsen utama kakao dunia bisa menjadi kenyataan karena pada tahun tersebut total areal perkebunan kakao Indonesia diperkirakan mencapai 1,35 juta ha dan mampu menghasilkan 1,3 juta ton/tahun biji kakao.

Untuk mencapai sasaran produksi tersebut diperlukan investasi sebesar Rp 16,72 triliun dan dukungan berbagai kebijakan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif. Dana investasi tersebut sebagian besar bersumber dari masyarakat karena pengembangan kakao selama ini umumnya dilakukan secara swadaya oleh petani. Dana pemerintah diharapkan dapat berperan dalam memberikan pelayanan yang baik dan dukungan fasilitas yang tidak bisa ditanggulangi petani seperti biaya penyuluhan dan bimbingan, pembangunan sarana dan prasaran jalan dan telekomunikasi, dukungan gerakan pengendalian hama PBK secara nasional, dukungan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan industri hilir.

Beberapa kebijakan pemerintah yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan agribisnis kakao 5 sampai 20 tahun ke depan antara lain: Penghapusan PPN dan berbagai pungutan, aktif mengatasi hambatan ekspor dan melakukan lobi untuk menghapuskan potangan harga, mendukung upaya pengendalian hama PBK dan perbaikan mutu produksi serta menyediakan fasilitas pendukungnya secara memadai


Friday, January 2, 2009

Mampu menangkap sinyal

Kunci sukses dari seorang pengusaha dapat dilihat dari kemampuannya. semakin lama ia bermain dalam mengelola bisnis, akan membuat dirinya mampu menangkap sinyal yang ada di sekelilingnya sebagai peringatan awal.
karena itu seorang pengusaha harus memiliki sense, interpretation, decision, dan action sehingga ia bisa.

1. Peka terhadap apa yang diinginkan pasar.(sensivitas)
Cermati apa yang dimaui pasar, apakah ada tuntutan-tuntutan baru dari pelanggan atau konsumen anda. Untuk
menangkap keinginan pasar anda harus memiliki kepekaan yang tinggi (sensivitas), buka mata
dan telinga lebar-lebar. JIka anda sudah tau apa yang diinginkan pasar sehingga anda bisa mengubah masalah
menjadi sebuah peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

2. Memandang kompetitor sebagai tantangan untuk memotivasi anda.
Dalam menjalankan bisnis, masalah kompetitor pada awal menjalankan usaha akan membuat anda stress
tetapi jika anda bisa melihat kehadiran kompetiror sebagai tantangan yang memotivasi diri anda untuk
melakukan yang terbaik. Kehadiran kompetitor akan mendorong anda untuk lebih maju. Langkah efektif untuk menghadapi kompetitor adalah :
2.1 Catat siapa sajakah pesaing bisnis anda.
2.2 Hindari mengeluarkan bisnis dengan produk yang sama dengan pesaing anda.

3. Melakukan analisis
lakukan analisis mengenai apa alasan pelanggan anda, apa ada nilai tambah dari produk mereka dibandingkan produk anda.
Cara sederhana untuk menganalisis awal ke soal target pasar yang dibidik (dengan teori marketing).
Amati ulang apa saja kelebihan dan kelemahan produk anda dan terus bandingkan.

4. Melakukan Uji coba membuat langkah baru untuk perbaikan langkah usaha anda.
Buat solusi sebagai alternatif untuk mengantisipasi kompetitor. Kita harus Menyadari bahwa kita tidak bisa menghindari kompetisi.
Karena itulah lakukan persaingan yang sehat. Tanpa kompetisi anda bisa terlena. Namun jika sulit menghadapi persaingan, coba kerjasama strategis dengan mereka.

Wednesday, December 31, 2008

Mengkritisi Bisnis On-Line

Dalam dunia bisnis banyak orang mengenal adanya berbagai macam metode dalam melakukannya. Hingga sekarang ini hal awam yang dikeyahui oleh banyak orang tentunya perihal bisnis off line dan bisnis on-line. "dua bersaudara" ini menebar perbedaan yang cukup signifikan.

Bisnis Off line yang cenderung konvensional mulai sekarang ini kalah populer dengan bisnis on-line namun tidak mutlak adanya, ada kelebihan dan ada kekurangan di antara keduanya. Namun bisnis On-line selangkah lebih maju. Ini dikarenakan bisnis ini dapat berlangsung dengan sangat cepat sehingga kustomer benar-benar terpuaskan dengan cepatnya pengiriman akan produk ataupun layanan jasa yang diberikan. Dengan bantuan " sistem otomatisasi" bisnis on-line sekarang lebih banyak di gemari oleh kalangan umum.

Namun problematika sekarang ini bisnis on-line lebih diwarnai dengan hal-hal yang negatif. Banyak Sales dalam bisnis on-line yang memberlakukan prospek bukan sebagai pelanggan namun hanya sebagai pembeli. Banyak pihak yang dikecewakan dengan janji-janji dalam "sales Later Web" si penjual produk. Mereka lebih mengobral janji ketimbang mutu dari produknya sendiri. Hal ini memunculkan sebuah keprihatinan tersendiri.

Menurut saya untuk menyikapi secara bijak semua pihak(prospek =pembeli) agar tidak jatuh ke lobang "obral" tersebut perlu dikritisi beberapa hal :

Apakah produk yang ditawarkan benar2 dibutuhkan ?
Apakah produk itu bisa menjadi jaminan atas kepuasan diri pembeli ?
Apakah produk yang ditawarkan mungkin bisa dilakukan secara bijak dan benar2 bermanfaat ?
Apakah produk memang benar2 bisa diaplikasikan secara riil ?
Kritisi apakah informasi tentang penjualan produk lengkap ataukah tidak transparan ?
Kritisi apakah informasi sang penjual produk benar-benar terbuka, siapakah dia, motif penjualan apa, bermukim di mana, dan relasi kerjanya siapa saja ....

Semoga kita bijak mengkritisi bisnis on-line ini. Meski menabur banyak hal-hal negatif namun bisnis on-line merupakan terobosan baru untuk kemajuan dunia bisnis ....

Dalam Berbisnis Yakin dan Paculah Diri

Untuk lebih memacu diri kita dalam mencapai impian sebagai seorang pengusaha atau bisnis, tanamkanlah "keyakinan" dalam diri kita, bahwa kita kelak akan menjadi seorang pengusaha akan terwujud, jangan cepat putus asa ! Semakin tebal keyakinan dalam diri kita untuk meraih impian tersebut, maka semakin kuat diri kita dalam menghadapi segala macam hambatan dan rintangan.

Memang tidak mudah untuk menumbuhkan keyakinan yang kuat dalam diri bahwa kelak mimpi menjadi pengusaha akan terwujud. Karena itu paculah diri kita dengan keyakinan teguh sehingga mampu menggerakkan segala kemampuan dan potensi diri untuk mencapi hasil maksimal, dan membuat diri kita bertambah yakin lagi. Yang penting percaya diri !

Sebab, kalau diri kita sendiri tidak yakin, maka potensi dan tindakan kita akan setengah-setengah, Hasilnya ? Tentu akan mengecewakan bukan ? ini sangat berbahaya karena akan menyeret anda ke lubang kegagalan dalam berbisnis atau berusaha itu. Selamat melatih dan memacu diri dengan keyakinan ... good Luck !!

Monday, December 29, 2008

Bisnis = Mulai dari sebuah GAGASAN

Banyak kejadian yang menunjukkan orang cenderung memulai bisnis atau usaha karena mengikuti trend. Misal bikin usaha bazar, warung tenda, atau membuka usaha di mall. Umumnya, mereka beranggapan bahwa usaha yang diminati banyak orang akan laris manis dan menguntungkan. Pola pikir semacam ini adalah salah ( ini menurut saya .. jika punya anggapan lain it's not problem). Sebab, trend bisnis tidak sama dengan trend mode. Bila anda berusaha di lahan yang sudah sesak dan dilakukan dengan penuh persaingan, akan sulit untuk berkembang. Untuk itu budaya ikuti trend harus "dihilangkan".

Mulailah dengan sebuah ide ... !! untuk itu ada beberapa landasan menurut saya yakni :

Melatih diri untuk cermat mencari peluang. Suatu bisnis akan tumbuh karena adanya kemauan untuk melakukannya. Jadi produkapapun yang akan anda jadikan bisnis, kuasailah pasar tersebut dan jangan sia-siakan peluang yang ada dihadapan anda ! Sebab seorang pengusaha sukses adalah karena kemampuannya mengantisipasi peluang yang ada di depannya.

Melatih pikiran untuk mendapatkan ide. Sumber ide bisa didapat dari lingkungan pekerjaan anda, didapat dari hobi dan suatu pertemuan2 yang tanpa disadari dengan orang lain. Ide tidak akan datang dengan sendirinya, Ide harus dikejar, harus anda pikirkan dan anda cari.

Rajin mengikuti perkembangan disekeliling. Anda harus bisa mencari peluang yang ada disekitar anda dan jangan lupa untuk terus mengamati perubahan dan cepatlah kuasai sebelum orang lain menguasai dan melakukannya.

Bisa mengisi atau mengantisipasi kebutuhan pasar akan sebuah produk baru yang belum ada. Anda harus bisa mengikuti perkembangan dunia mengenai produk, jasa dan bentuk apapun, sehingga anda menjadi orang pertama yang memulai bisnis ini.

Yakin bahwa andalah yang terbaik. Walaupun orang lain mengikuti bisnis anda, usahakan anda memikirkan sesuatu yang spesial yang tidak ada pada produkorang lain sehingga produk yang anda tawarkan memiliki sesuatu yang berbeda.

12 Tips mengukur kemampuan diri sebelum memulai bisnis


  • Amatilah berdasarkan struktur keluarga (orangtua, kakek, nenek, saudara) adakah diantaranya telah menjadi usahawan ?
  • Amati perjalanan karir anda sebagai seorang pegawai profesional, apakah dalam diri anda terdapat kemampuan kemandirian yang kuat dalam mengambil resiko ?
  • Selama bekerja sebagai seorang yang profesional Apakah anda menyukai tantangan yang tinggi ?
  • Apakah banyak dari rekan sehobi yang mengambil jalur sebagai usahawan ?
  • Cukup luaskah kenalan anda ?
  • Dibanding wirausahawan dibidang sejenis, apakah anda mempunyai ketrampilan dan kemampuan yang memadai ?
  • Apakah anda mempunyai hal atau kegiatan unik baru yang belum dimiliki oleh orang lain sebelum anda memulai bisnis ini ?
  • Diantara waktu luang yang ada sebelumnya pernahkah anda sering mengisi waktu luang dengan kegiatan yang berbau bisnis ?
  • Seringkah anda membayangkan untuk menjadi wirausahawan sukses ?
  • Diantara figure yang anda sukai banyakkah yang menjadi entrepreneur atau wirausahawan ?
  • Bagaimanakah anda melihat hari esok ? Haruskah hari esok lebih baik dari hari ini ?
  • Bagaimanakah anda memandang masa depan anda ? Akankah banyak peluang dibandingkan kesulitan yang akan mengisi kehidupan anda ?